dimanche 11 novembre 2012

Cara mewujudkan mimpi

Sudah lama sekali sejak terakhir aku menulis di blog ini. Bukannya tidak ada cerita, ada banyak sekali kisah yang ingin aku tuangkan, ungkapkan dan tuliskan, tapi ada begitu banyak hal yang membuatku tidak jadi melakukannya (salah satunya adalah lambatnya koneksi internet yang ada :b *halfkidding*).
Ada banyak hal yang membuatku takut dan ragu untuk menulis apa yang ku rasa atau apa yang ingin ku tulis. Ada banyak perasaan yang berkecamuk di dalam dada yang membuatku bimbang. Ada banyak kesibukan yang membuatku lelah.
Dan kini aku sedang merasa ada banyak sekali hal yang berputar di sekeliling ku. Setiap orang berputar, berjalan, hidup dengan begitu 'cepat'. Tapi, di sini lah aku, masih mencoba menemukan,  menggapai, meraba-raba apa yang aku inginkan.
Setiap orang hidup dengan mimpi. Aku bukannya tak punya mimpi, tapi aku telah lelah berharap. Aku takut untuk kembali tebang, lalu jatuh. Aku bukanlah seorang pribadi yang mudah bangkit sehabis terjatuh. Aku bukanlah orang yang bisa bertahan dalam tekanan yang sangat dalam. Aku bukanlah orang yang bisa berada di suatu tempat yang tidak aku inginkan.
Aku bukanlah pemimpi ulung. Aku punya banyak harapan, tapi terasa cukup sulit untuk mewujudkannya.
"Aku ingin begini,aku ingin begitu.
Ingin ini itu banyak sekali"
Tapi, aku tak punya doraemaon untuk meminta.
Namun, haruskah ada Doraemon untuk mewujudkan mimpi? Tidak.
Aku tahu.
Mimpi adalah sesuatu yang membuat seseorang tetap terjaga dan tidak ingin menyerah. Karena ingin mewujudkannya lah, seseorang memiliki semangat hidup. Mimpi akan tetap menjadi bunga impian saat kita hanya diam dan tak bertindak, mencoba untuk mewujudkannya.
Jadi, cara untuk mewujudkan mimpi adalah Do Something!

Untuk direnungkan

Saya mendapatkan pesan ini melalui email :

"Jika Anda mengalami trauma pada masa
lalu yang begitu membekas. Trauma ini
lantas Anda gunakan sebagai 'kambing
hitam' atas keterpurukan Anda saat ini.
Anda terus terikat dengannya, meski
itu menyakitkan.

Bila Anda tak bisa lepas dari trauma,
maka coba tanyakanlah hal ini pada diri
Anda:
"Berapa banyak luka lagi yang akan
saya biarkan diderita oleh diri saya
sendiri? Apakah trauma ini pantas
menghancurkan seluruh sisa hidup
saya? Siapa yang berkuasa disini,
diri saya--ataukah trauma?"
Perhatikanlah daun-daun yang mati dan
berguguran dari pohon, ia sebenarnya
memberikan hidup baru pada pohon.
Bahkan sel-sel dalam tubuh kita pun
selalu memperbaharui diri.
Segala sesuatu di alam ini memberikan
jalan kepada kehidupan yang baru dan
membuang yang lama. Satu-satunya yang
menghalangi kita untuk melangkah dari
masa lalu adalah pikiran kita
sendiri.
Beban berat masa lalu, dibawa dari
hari ke hari. Berubah menjadi
ketakutan dan kecemasan, yang
kemudian pada akhirnya akan
menghancurkan hidup Anda sendiri.

temanku yang teguh hatinya,
ingatlah hanya seorang pemenanglah
yang bisa melihat potensi, sementara
seorang pecundang sibuk mengingat
masa lalu.
Bila kita sibuk menghabiskan waktu
dan energi kita memikirkan masa lalu
dan mengkhawatirkan masa depan, maka
kita tidak memiliki hari ini untuk
disyukuri.

Saat kita merasa sedih dan putus asa,
atau bahkan menderita, coba renungkan
keadaan di sekitar kita. Barangkali
masih banyak yang lebih parah
dibandingkan kita?
Tetaplah tegar dan percaya diri,
berpikir positif dan optimis,
berjuang terus, dan pantang mundur."

Setelah membaca pesan tersebut, saya menyadari bahwa masih banyak hal yanh harus kita lakukan hari ini. kita tidak boleh menyesali yg telah terjadi, karena waktu tidak akan pernah bisa kembali, beta pun menyesalnya kita. Dan kita juga tidak boleh terlalu fokus pada masa datang dan melupakan apa yang harus kita lakukan hari ini. kita hidup di masa kini, pada saat ini, pada waktu ini. Lebih baik memikirkan sesuatu yang harus dilakukan sekarang daripada menyesali yang telah lewat atau mengharapkan yang belum pasti.
Ingatlah kita hidup di hati ini. Do your best and don't forget  to pray.
Have a good day :D