“... dalam hidup setiap orang bisa mengambil satu dari dua sikap : membangun atau menanam. Para pembangun mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, tapi suatu hari, mereka menyelesaikan pekerjaan mereka. Kemudian mereka sadar bahwa mereka terkurung tembok – tembok mereka sendiri. Hidup kehilangan maknanya ketika pembangunan berhenti.
Lalu ada pula mereka yang menanam. Mereka bertahan melewati banyak badai dan segala perubahan musim, dan mereka jarang bisa beristirahat. Tapi, tidak seperti bangunan, kebun tak pernah berhenti tumbuh. Dan selagi kebun itu membutuhkan perhatian penuh tukang kebun, kebun itu juga membuat hidup sang tukang kebun menjadi petualangan besar. Para tukang kebun selalu saling mengenali satu sama lain, karena mereka tahu bahwa dalam sejarah tiap-tiap tumbuhan, Dunia ikut berkembang.” (Paulo Coelho, 2013 : 12)
Dari kutipan di atas,terdapat dua
jenis pilihan yang dapat dipilih oleh seseorang.Menjadi pembangun atau penanam.
Hanya itu. Keduanya bukanlah pilihan yang mudah dan indah. Dibutuhkan waktu
serta usaha yang cukup banyak untuk menjadi keduanya. Apapun yang dilakukan
dalam hidup, tidak ada pilihan yang mudah.
Pembangun adalah mereka yang bekerja
keras, tapi pada akhirnya menyadari bahwa apa yang mereka lakukan tiada lagi
berarti setelah hal itu selesai. Mungkin hal ini bisa dianggap seperti seorang
pelajar, bertahun-tahun bersekolah, lalu berkuliah dan memilih suatu disiplin
ilmu. Tetapi, setelah menuntut ilmu selama 4tahun lebih, disiplin ilmu yang
dimiliki tidak digunakan dalam kehidupan. Bukankan ada orang – orang yang
seperti ini ? Mereka yang mungkin muak atau letih dengan disiplin ilmu yang
mereka pilih, sehingga mereka ingin bisa lepas atau ingin mencoba suatu hal
yang baru.
Menurut saya, makna dari kalimat “Hidup kehilangan maknanya ketika pembangunan berhenti,”yakni hidup itu berhenti ketika seseorang berhenti belajar. Ketika tidak
ada lagi hal yang dia inginkan dalam hidup ini. Ketika tidak ada lagi kobaran
api semangat untuk mewujudkan mimpinya. Ketika segalanya entah terasa begitu
sempurna atau terlampau hampa.
Sedangkan penanam adalah mereka yang
menikmati proses dari apa yang mereka lakukan. Mereka yang mencintai apa yang
mereka kerjakan sehingga mereka bisa bertahan dengan hal yang mereka kerjakan,
tak peduli sesulit apapun halangan dan rintangan yang menghadang. Mereka adalah
manusia – manusia tangguh yang pantang menyerah. Mereka yang berani mengambil
risiko demi mewujudkan impiannya, dan tidak berhenti atau menyerah meski ada
kerikil – kerikil tajam dalam perjalanan. Bahkan, mungkin kerikil – kerikil itulah
yang membuat mereka semakin giat dan terpacu.
Mungkin juga sang penanam adalah
mereka yang mencari makna kehidupan melalui persahabatan. Mereka yang tidak
gentar berada di lingkungan atau suasana baru. Mereka yang merasa bahwa orang
asing pun akhirnya bisa menjadi kawan sebab semua hal di dunia ini, semua orang
yang kita temui, akhirnya kita kenali menjadi teman, sahabat, ataupun kekasih,
mulanya adalah orang asing bagi kita. Oleh sebab itu sang penanam adalah mereka
yang pemberani. Mereka yang berani membuka diri, sehingga mereka mendapatkan
kesempatan untuk mengenali orang – orang baru. Bertemu dengan seseorang yang
barangkali akan menjadi pintu untuk kebahagiaan atau kesukses-an mereka.
Adapun para Pembangun adalah mereka
yang membuka diri, tetapi karena suatu hal – entah rasa sakit hati, kecewa atau
benci – kemudian memilih menutup diri terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka mungkin
keliru. Sebab akibat dari mengunci diri dan hati, mereka mungkin akan
kehilangan suatu harapan. Mereka mungkin kehilangan kesempatan berharga di
dalam hidupnya. Tetapi kita tak bisa menyalahkan para pembangun, sebab kita tak
pernah tahu seberapa dalmnya luka mereka karena suatu peristiwa. Mereka yang
memilih menutup pintu hatinya, menutup dirinya pasti punya alasan yang kuat
untuk melakukan hal tersebut. Mungkin suatu hari, sang pembangun akan tersadar
dan mulai membuka diri akan hal baru. Dan barangkali ia akan menapaki langkah
baru, perjalanan baru untuk menggapai mimpinya. Barangkali akhirnya ia akan
menjadi sang penanam. Nanti, ia akan bangkit dan menyadari apa arti hidupnya. Ia
akan menemukan makna dari eksistensinya di dunia. Ia akan menemukan dirinya.
Itu adalah definiku tentang dua
pilihan hidup yang dikemukakan oleh Paulo Coelho dalam bukunya “BRIDA”. Aku baru
akan memulai membaca buku itu. Belum kubaca isinya, namun kata pengantar di
dalamnya sudah berisi penuh makna.Tentang pilihan di dalam hidup. Pilihan sebagai
pembangun ataupun penanam. Pilihan yang membuatku mempertanyakan peran apa,
pilihan apa kah yang telah, sedang dan akan aku ambil di dalam hidup. Aku
pernah membaca kutuipan yang mengatakan bahwa dalam hidup kau bisa menjadi
pilot atau penumpang. Dan aku dengan cepat menentukan pilihan sebagai
penumpang. Aku percaya pada-Nya sebagai pilot yang akan mengarahkan ke mana aku
harus melangkah.
Namun, saat aku membaca dua baris
pilihan hidup yang dikemukakan oleh Coelho, aku mungkin tahu pilihan yang
manakah diriku, tapi aku belum mampu menjawab pilihan mana yang akan ku ambil
dalam hidup ini.
Sebab realita nyata terkadang sulit
untuk diharapkan. Aku adalah seorang pemegang teguh kata-kata Shakespear bahwa “expectation is the root of heartache.” Tapi
aku juga percaya bahwa ketika kita percaya, ketika kita sangat-sangat
mengharapkan sesuatu, maka hal itu akan jadi nyata. Tentu saja dibutuhkan
disiplin dan kerja keras. Air mata dan keringat untuk mewujudkan suatu mimpi
jadi nyata.
Pada akhirnya, aku tidak bisa
mengatakan kalimat lain, selain kalimat klise ini yang mungkin sudah pernah
kalian dengar beribu kali. Hidup adalah pilihan. Dan pilihan itu ada di
tanganmu. Do good and good will come to
you.
Bye-bye J
K
note :
Pictures were taken from Google
note :
Pictures were taken from Google
Kalau aku. Aku gatau sedang menjalani hidup sebagai pembangun atau penanam. Mungkin ada lagi 1 harusannya buat aku. Wkwkkwkwkwk
RépondreSupprimerTapi classic but true. Hidup adalah pilihan. Langkah2 yg kita ambil pasti juga melalui pemilihan antara banyaknya kemungkinan2 lain. Dan dari lamgkah2 yg kita ambil itu memberikan kita kehidupan seperti apa sekarang. Katanya sih gitu.
do you think the content is too serious ??? or what do you think about my writing style maybe?? :D
Supprimeranyways, thanks for the comment seyyyy :D
I LOVE YOUR STYLE KAAAAAA <3 :* Hahahahah contentnya ga serius sih tapi membuka pikiran aku aja, seperti mengingatkan hahaah
Supprimer