Aku pernah menyayanginya.
Untuk waktu yang cukup lama.
Aku pernah sangat menginginkannya.
Untuk menjadi pujaan hatiku,
hari terasa sepi tanpa senyumnya.
Aku pernah sangat mengharapkannya.
Hingga tak ku pedulikan luka atau kecewa yang disebabkan olehnya.
Aku bukannya tak lagi mendamba dirinya.
Aku bukannya membencinya,
Tapi, seiring waktu yanng berjalan, seiring hari yang kulewati, seiring perih yang ku rasa,
Aku tak lagi bisa,
Aku tak lagi bisa berpura-pura tersenyum di hadapannya.
Aku tak lagi mampu menahan duka yang dikarenakan olehnya.
Aku tak lagi bisa menahan kecewa,
Saat kulihat senymnya bukan ditujukkan untuk ku.
Aku tak lagi mampu,
Menahan rasa yang berkecamuk di dalam hati,
Antara bahagia untuk cintamu atau merana karena perasaanku.
Cinta ini memang milikku.
Aku menyimpannya dalam relung hati terdalam,
dan tak pernah ku biarkan satu orang pun tahu.
Tapi, ada kecewa yang ku rasa.
Tak bisakah kau mencoba membaca isi hatiku?
Tak tahukah kau arti dari semua 'signal' yang kuberikan padamu?
Tak bisakah kau lihat aku?
Rasa ini telah lama ada, jauh sebelum kau mengenalnya.
Jauh sebelum kau bersamanya,
Bahkan mungkin rasa ini telah ada jauh sebelum aku menyadarinya.
Mengakuinya.
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire